Cerita Dongeng Pengantar Tidur, Tindakan ceroboh - Alim Yuparham

Cerita Dongeng Pengantar Tidur, Tindakan ceroboh



Tindakan ceroboh
populer, kisah, horor


Di tengah hutan, ada sepasang serigala yang mempunyai anak. Mereka hidup tenang dan bahagia. Selalu bercanda dengan anak laki-laki mereka. Kalau malam mereka bernyanyi dengan suara yang keras. Sehingga penghuni hutan lainnya terganggu.
Pak Harimau si Raja Hutan tak tahan mendengar suara bising dari keluarga serigala. Pak Harimau mengantuk sepasang suami istri serigala itu diserangnya. Pak serigala mengadakan perlawanan, sebelum terbunuh Pak serigala menyuruh anaknya yang masih kecil itu melarikan diri agar selamat.
Dengan penuh ketakutan Serigala kecil melompat dan berlari sekuat tenaganya. Sementara ayah ibunya berjuang keras melawan Pak Harimau yang ganas. Walaupun bagaimana akhirnya kedua Serigala itu tak sanggup mengalahkan Pak Harimau, mereka berdua tewas. Sementara Pak Harimmau menderita luka-luka yang cukup parah.
Serigala kecil terus berlari dan berlari hingga akhirnya tenaganya terkuras habis dan ia terjatuh ke tanah, kakinya terkilir. Pada saat itu lewatlah sepasang Rusa, mereka kasihan melihat Serigala kecil yang kelelahan dan kakinya terkilir, Serigala itu di tolongnya.
"Bu mari kita bawa pulang saja Serigala kecil ini." kata Pak Rusa
"Iya Pak, nampaknya ia tidak buas!" jawab Bu Rusa.
Serigala itu di bawa pulang dan dirawat hingga sembuh. Kebetulan Rusa belum mempunyai anak. Keluarga Rusa mengangkat Serigala itu sebagai anak mereka.
Hari berganti tahun berlalu, Serigala kecil sekarang sudah menjadi besar ia juga rajin membantu sedua orang tua angkatnya,sehingga keluarga rusa semakin menyayanginya.
"Ah, tidak sia-sia kita dulu menolongnya. Ternyata dia menjadi anak yang berbakti." kata Bu Rusa pada suaminya.
Setelah hidup damai selama bertahun-tahun, BuRusa akhirnya melahirkan bayi Rusa kecil yang sehat. Bukan main senangnya keluarga Serigala yang menjadi anak angkat mereka pun turut bergembira mendapat seekor adik.
Beberapa bulan kemuadian, Bu Rusa sudah harus membantu suaminya menanam padi di sawah. Hari itu mereka menitipkan bayi Rusa yang masih kecil kepada Serigala anak  angkat mereka untuk ditunggui.
Dengan penuh setia Serigala itu menjaga adik angkatnya, jangankan diganggu hewan besar, nyamuk dan lalat yang mendekati bayi Rusa itu pasti di halaunya. Sehingga bayi Rusa bisa istirahat dengan nyenyak.
Menjelang tengah hari sepasang Rusa berjalan pulang dari sawah mereka. Mereka kaget melihat Serigala anak angkat mereka berlari-lari dengan keringat bercucuran.
"Pak....Bapaaaak! Cepat pulang!" teriak Serigala  keras-keras.
"Ada apa ini?" tanya Pak Rusa dengan hati penuh curiga ketika melihat darah berlepotan di sekitar mulut dan hidung Serigala.
"Mengapa kau berlari-lari ke sawah? Bukankah aku menyuruhmu menjaga adikmu di rumah. Jangan-jangan....hah! Apakah kau telah memakan adikmu sendiri? Kurang ajar...!"
"Tid...tidak Pak...!"
"Pak, mulutnya penuh darah, jangan-jangan bayi kita memang telah dimakannya. Hajar saja dia Pak, dasar Serigala tak tahu balas budi!" kata Bu Rusa.
Tanpa menunggu penjelasan anak angkatnya, Pak Rusa menghajar Serigala itu dengan pentungan hingga Serigala itu terkapar pingsan di tanah.
Lalu dengan penuh amarah yang meluap-luap Serigala itu mereka lemparkan ke sungai.
"Pak cepat tengok bayi kita!" Bu Rusa mengingatkan suaminya mereka segera berlari ke rumah.
Ternyata bayi mereka masih tertidur  di atas aayunan. Selamat tanpa kurang suatu apa. Di bawah ayunan bangkal nampak seekor ular besar yang putus lehernya.
"Astaga...jadi Serigala tadi sebenarnya telah menyelamatkan anak kita dari terkaman ular besar ini. " kata Bu Rusa.
"Oalah Bu...bu...jadi kita telah bertindak gegabah." ucap Pak Rusa dengan penuh sesal. Mereka berdua segera menyusuri sungai tempat Serigala di hanyutkan, namun usahanya sia-sia belaka, Serigala yang malang itu tak pernah di temukan lagi, entah sudah mati tenggelam atau di makan Buaya.

No comments